Ku tak mampu tuk menghindar, cengkraman rasa terus menikam dari kepala hingga kaki. Hati bergejolak, ingin berontak mencoba menolak. Percuma saja,,,,
Pasrah… hanya itu yang ku bisa.
Dilema, ku tak ingin ini jadi petaka. Aku kan terluka, kaupun sama terluka karenanya.
Aaahh… entahlah, apakah mereka tau tentang apa yang kita lakukan?
Mengertikah mereka dengan hati kita?
Ku yakin, mereka pun pernah muda, mereka pun pernah mengalami dilema cinta. Tapi mengapa mereka memberi kita dilema?
Mengganggu aktifitas kah? Ku rasa tidak.
Mungkin benar, menurut agama “tidak ada kata pacaran”,
Pacaran dalam segi apa??
Salahkah jika kita mempunyai hubungan tuk saling mengenal diri pribadi?
Salahkah jika mencoba menyatukan hati?
Lihatlah…
Tidak sedikit pasangan suami istri berpisah karena tidak saling mengerti pasangannya.
Tidak sedikit pula pertengakaran berbuah perceraian terjadi karena tidak tahu banyak tentang pasangannya.
Bukankah “perceraian” adalah hal yang di benci Gusti Allah??
Lalu…
Jika seseorang berhubungan (katakanlah pacaran) untuk saling mengenal watak, sifat, kebiasaan, masing-masing. Apakah itu salah?
Toh, hubungan mereka masih dalam tahap wajar… malah dengan hubungan itu mereka lebih termotifasi dalam kebaikan. Saling mengingatkan, saling tukar pikiran, belajar untuk kehidupan kelak.